Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Profil PT Wijaya Karya

Profil PT Wijaya Karya ini akan membahas: Tentang Perusahaan, Organisasi, Dewan Komisaris, Direksi, Struktur organisasi, Budaya Perusahaan, Komitmen, Nilai, Strategi
Human Capital, Penghargaan dan Sertifikat, Keselamatan, Kesehatan & Lingkungan dan Kantor.


Tentang PT Wijaya Karya (WIKA)

WIKA dibentuk dari proses nasionalisasi perusahaan Belanda bernama Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co. atau NV Vis en Co. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja. Kegiatan usaha WIKA pada saat itu adalah pekerjaan instalasi listrik dan pipa air. Pada awal dasawarsa 1960-an, WIKA turut berperan serta dalam proyek pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung Karno dalam rangka penyelenggaraan Games of the New Emerging Forces (GANEFO) dan Asian Games ke-4 di Jakarta.

Seiring berjalannya waktu, berbagai tahap pengembangan kerap kali dilakukan untuk terus tumbuh serta menjadi bagian dari pengabdian WIKA bagi perkembangan bangsa melalui jasa-jasa konstruksi yang tersebar di berbagai penjuru negeri.

Perkembangan signifikan pertama adalah di tahun 1972, dimana pada saat itu nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya Karya. WIKA kemudian berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan menangani berbagai proyek penting seperti pemasangan jaringan listrik di Asahan dan proyek irigasi Jatiluhur.

Satu dekade kemudian, pada tahun 1982, WIKA melakukan perluasan divisi dengan dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi Industri, Divisi Energy, dan Divisi Perdagangan. Proyek yang ditangani saat itu diantaranya adalah Gedung LIPI, Gedung Bukopin, dan Proyek Bangunan dan Irigasi. Selain itu, semakin berkembangnya anak-anak perusahaan di sektor industri konstruksi membuat WIKA menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi dan bersinergi.

Keterampilan para personel WIKA dalam industri konstruksi telah mendorong Perseroan untuk memperdalam berbagai bidang yang digelutinya dengan mengembangkan beberapa anak perusahaan guna dapat berdiri sendiri sebagai usaha yang spesialis dalam menciptakan produknya masing-masing. Pada tahun 1997, WIKA mendirikan anak perusahaannya yang pertama, yaitu PT Wijaya Karya Beton, mencerminkan pesatnya perkembangan Divisi Produk Beton WIKA saat itu.

Kegiatan PT Wijaya Karya Beton saat itu diantaranya adalah pengadaan bantalan jalan rel kereta api untuk pembangunan jalur double-track Manggarai, Jakarta, dan pembangunan PLTGU Grati serta Jembatan Cable Stayed Barelang di Batam. Langkah PT Wijaya Karya Beton kemudian diikuti dengan pendirian PT Wijaya Karya Realty pada tahun 2000 sebagai pengembangan Divisi Realty. Pada tahun yang sama didirikan pula PT Wijaya Karya Intrade sebagai pengembangan Divisi Industri dan Perdagangan.

Semakin berkembangnya Perseroan, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan Perseroan. Hal ini tercermin dari keberhasilan WIKA melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tanggal 27 Oktober 2007 di Bursa Efek Indonesia (saat itu bernama Bursa Efek Jakarta). Pada IPO tersebut, WIKA melepas 28,46 persen sahamnya ke publik, sehingga pemerintah Republik Indonesia memegang 68,42 persen saham, sedangkan sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Employee/Management Stock Option Program (E/MSOP), dan Employee Stock Allocation (ESA).

Sementara itu, langkah pengembangan Divisi menjadi anak perusahaan yang berdiri di atas kaki sendiri terus dilakukan. Pada tahun 2008 WIKA mendirikan anak perusahaan PT Wijaya Karya Gedung yang memiliki spesialisasi dalam bidang usaha pembangunan high rise building. WIKA juga mengakuisisi 70,08 persen saham PT Catur Insan Pertiwi yang bergerak di bidang mechanical-electrical. Kemudian nama PT Catur Insan Pertiwi dirubah menjadi PT Wijaya Karya Insan Pertiwi. Pada tahun 2009, bersama dengan PT Jasa Sarana dan RMI, mendirikan PT Wijaya Karya Jabar Power yang bergerak dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP).

Di pertengahan tahun 2009, WIKA bersama perusahaan lain berhasil menyelesaikan Jembatan Suramadu, sebuah proyek prestisius yang menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Madura. Kini proyek tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Memasuki tahun 2010, WIKA berhadapan dengan lingkungan usaha yang berubah dengan tantangan lebih besar. Untuk itu, WIKA telah menyiapkan Visi baru, yaitu VISI 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan EPC dan Investasi terintegrasi terbaik di Asia Tenggara. Visi ini diyakini dapat memberi arah ke segenap jajaran WIKA untuk mencapai pertumbuhan yang lebih optimal, sehat dan berkelanjutan.

Sepanjang tahun 2012, WIKA berhasil menuntaskan proyek power plant yang terdiri dari: Pembangkit Listrik Tenaga Gas Borang, 60MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Rengat, 21MW, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Ambon, 34MW.

Pada tahun 2013 Perseroan mendirikan usaha patungan PT Prima Terminal Peti Kemas bersama PT Pelindo I (Persero) dan PT Hutama Karya (Persero), mengakuisisi saham PT Sarana Karya (Persero) (“SAKA”) yang sebelumnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, mendirikan usaha patungan PT WIKA Kobe dan PT WIKA Krakatau Beton melalui Entitas Anak WIKA Beton, dan melakukan buyback saham sebanyak 6.018.500 saham dengan harga perolehan rata-rata Rp1.706,77,-

Organisasi di PT Wijaya Karya (Persero) TBK

Dewan Komisaris


Ir. Imam Santoso, M.Sc.
Komisaris Utama

Imam Santoso lahir di Jogjakarta, 8 Maret 1958. Kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan (PUPR). Sebelumnya, Imam Santoso mendapat kepercayaan sebagai Direktur Sungai dan Pantai, Kementerian PUPR sejak 2014 hingga 2015 dan kemudian berlanjut sebagai Kepala Pusat Bendungan, Kementerian PUPR pada tahun 2015 hingga 2016.

Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Komite Bendungan Besar Indonesia (2013-2016), dan saat ini dipercaya sebagai Presiden NARBO (Network of Asian River Basin Organization) dari 2017 sd 2020 yg beranggotakan 19 negara asia.

Drs. R. ILLiana Arifiandi, Ak, MM
Komisaris Independen

Drs. R. ILLiana Arifiandi, Ak, MM resmi bergabung sebagai Dewan Komisaris PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. [WIKA]sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2018 tanggal 30 April 2019. Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen WIKA, Illiana menjabat sebagai Direktur Komersil PT Kaltim Industrial Estate, Bontang, sejak tahun 2017.

Illiana lahir di Bandung 9 September 1960. Ia menempuh pendidikan Sarjana di Fakultas Ekonomi Unpad Jurusan Akuntansi. Pada tahu 1999, beliau mendapatkan gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM di Jakarta.

Satya Bhakti Parikesit
Komisaris

Satya Bhakti Parikesit resmi ditunjuk sebagai Dewan Komisaris PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. [WIKA] berdasarkan keputusan Kementerian BUMN yang dibacakan saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, 30 April 2019. Kini menjabat sebagai Deputi Bidang Perekonomian, Sekretariat Kabinet.

Satya lahir di Cimahi pada 6 November 1972. Menapaki karir di bidang hukum dengan memulai perjalanan sebagai Junior Lawyer pada salah satu Biro Konsultan Hukum, Satya bergabung bersama Sekretariat Kabinet sejak 1997 lalu.

Ir. Edy Sudarmanto
Komisaris

Ir. Edy Sudarmanto resmi ditunjuk sebagai Dewan Komisaris PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. [WIKA] berdasarkan keputusan Kementerian BUMN yang dibacakan saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan pada 25 Maret 2019. Kini menjabat sebagai Staf Khusus Badan Intelijen Negara (BIN) dan sebelumnya juga dipercaya sebagai Komisaris Indosat pada 2016 lalu.


Edy lahir di Bangli Provinsi Bali pada 10 Februari 1959. Menapaki karir kemiliteran sejak tahun 1982 sebagai Letnan Dua setelah lulus dari Akademi Militer Indonesia, Edy terus mengakselerasi diri hingga akhirnya berhasil mendapat pangkat Mayor Jenderal TNI pada Januari 2016 lalu.

Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D
Komisaris Independen

Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D lahir di Yogyakarta 1 September 1956. Beliau menempuh pendidikan S1 Teknik Sipil di Universitas Gadjah Mada dan meraih gelar PhD di University of Newcastle, Inggris. Beliau masih aktif sebagai tenaga pendidik di Fakultas Teknik, Pasca Sarjana, Magister Sistem dan Teknik Universitas Gadjah Mada sejak 1996. Suryo juga dipercaya sebagai Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Kemendiknas dan country Representative of Indonesia SEAMEO SEARCA (2009-2012).

Drs. Achmad Hidayat
Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, lahir di Tasikmalaya pada tanggal 30 April 1957. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen sejak 24 April 2018. Sebelumnya, Ia menjabat sebagai Komisaris Independen PT Hutama Karya (Persero) serta Kepala Divisi Teknologi Informasi POLRI (2013-2014) dan Kepala Biro Opsnal Bareskrim POLRI. Beliau menempuh pendidikan di Akademi Polisi dan meraih gelar Sarajanan Hukum di Akademi Polisi.

Drs. Freddy R. Saragih, M.P.Acc.
Komisaris

Warga negara Indonesia, lahir pada tanggal 23 Mei 1959 di Pematang Purba. Pada tahun 1984, beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan gelar Master Profesional Akuntansi di University of Texas di Austin tahun 1992. Pada periode tahun 2009 hingga tahun 2014, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Pengelolaan Resiko Fiskal – BKF dan kini beliau menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur pada periode Januari 2015 hingga sekarang.

Setelah Rapat Umum Luar Biasa untuk tahun 2015 yang diselenggarakan pada tanggal 30 Juli 2015, Kementrian BUMN menunjuk Freddy Saragih sebagai Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dimulai dari tanggal 30 Juli 2015. Sebagai bagian dari keterbukaan informasi sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. XK1 Lampiran Keputusan Kepala Bapepam-LK Nomor Kep-86 / PM / 1996 tanggal 24 Januari, 1996 tentang keterbukaan informasi yang diumumkan segera kepada publik dan berdasarkan Penyampaian Ringkasan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang dilaporkan kepada Ketua OJK dengan surat Sekretaris Perusahaan No SE.01.01/A.SEKPER.7179/2015 tanggal 3 Agustus 2015.

Direksi


Ir. Tumiyana, M.B.A.
Direktur Utama

Warga Negara Indonesia, yang lahir pada tanggal 10 Februari 1965 di Klaten, Indonesia, diangkat sebagai Presiden Direktur sejak 24 April 2018. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Presiden Direktur PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. sejak 2016 dan Direktur Keuangan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. periode 2008-2013. Beliau meraih Magister Manajemen dari IPWI dan Sarjana Teknik dari Universitas Borobudur.

Ade Wahyu, S.E., M.M.
Direktur Keuangan

Ade Wahyu, Warga Negara Indonesia yang lahir di Palembang pada 30 September 1974 ini menuntaskan pendidikan Sarjana Ekonomi -nya di Universitas Persada Indonesia, dan kemudian melanjutkan gelar Magister Manajemen di Universitas Bina Nusantara.

Ditunjuk sebagai Direktur Keuangan PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. (WIKA) terhitung 25 Maret 2019, Ade Wahyu sebelumnya telah menjabat berbagai posisi penting di WIKA, di antaranya sebagai General Manajer Keuangan WIKA (2016 – 2019), Manajer Keuangan WIKA (2014 – 2015), dan Manajer Keuangan Departemen Bangunan Gedung WIKA (2010 – 2014).

Danu Prijambodo
Direktur QHSE

Danu Prijambodo lahir di Cirebon pada 17 Desember 1969. Pria yang menyelesaikan gelar sarjana Teknik Sipil di Universitas Hasanuddin Makassar ini telah menjabat berbagai posisi penting di PT PGN (Persero) Tbk. , antara lain:  Direktur Teknis dan Operasi, Group Head Program Management Office (2015-2016) , Group Head Business Infrastructure (2017-2018). Peraih gelar Magister Manajemen ed Economia dari Scuola Superore EEnrico Mattei, Italia ini kemudian didapuk sebagai Direktur QHSE PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. sejak 24 April 2018.

Agung Budi Waskito, S.T.,M.Tech
Direktur Operasi I

Agung Budi Waskito lahir di Boyolali pada 17 Juli 1971. Pria yang menyelesaikan strata 1 Teknik Sipil di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini telah menjabat berbagai posisi penting di Departemen Operasi, antara lain: Manajer Divisi 4, General Manajer Departemen Pemasaran dan General Manajer Sipil Umum 1. Peraih gelar Magister Sumber Daya Air dari Institut Teknologi Indian ini kemudian didapuk sebagai Direktur Operasi 1 PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. sejak 24 April 2018.

Ir. Novel Arsyad, M.M.
Direktur Human Capital dan Pengembangan

Warga Negara Indonesia, 49 Tahun, lahir di Surakarta tanggal 30 September 1967, lulus dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta bidang Teknik Sipil kemudian melanjutkan S2 Universitas Bina Nusantara bidang Manajemen Strategis 2012. Saat ini berdomisili di Jakarta. Beliau kini menjabat sebagai Direktur Human Capital (HC) dan Pengembangan Sistem PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk.

Beliau bergabung dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Divisi bangunan Gedung sebagai Staf Seksi Teknik Proyek Bank Pelita Jakarta pada 20 Desember 1991. Beberapa jabatan selama di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. adalah Kepala Proyek Solo Paragon, Manager Proyek The Adhiwangsa Residences & Mall Surabaya, Manager Business Development, Divission Manager, dan General Manager Departemen Bangunan Gedung. Sebelum menjabat di posisi sekarang, beliau dipercaya untuk menduduki posisi Direktur Utama WIKA Gedung.

Ir. Destiawan Soewardjono, M.M.
Direktur Operasi III

Warga Negara Indonesia,  lahir di Surabaya pada 10 April 1961. Ia telah menjadi Direktur Operasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. sejak 25 April 2013. Destiawan Suwardjono memulai karirnya di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. sejak tahun 1988 dan posisi operasional lainnya di WIKA sebagai General Manager Divisi Luar Negeri (2012-2013), Manajer Divisi Luar Negeri (2008-2011), dan Manajer Proyek East West Motorway - Aljazair (2009-2010), Beliau meraih gelar Magister Manajemen dari MM Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 2008 dan gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1987.

Ir. Bambang Pramujo, M.T.
Direktur Operasi II

Warga Negara Indonesia, lahir di Wonogiri 13 Juni 1957. Saat ini ia menjabat sebagai Direktur Operasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sejak tanggal 25 April 2013 hingga saat ini. Selain itu, ia adalah Presiden Komisaris PT Wika Rekayasa Konstruksi sejak 2013. Bambang Pramujo memulai karirnya di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. sejak tahun 1984 dan menjabat beberapa posisi penting di Perusahaan serta Perusahaan Anak, diantaranya: Komisaris PT Wika InsanPertiwi (Juli-Oktober 2013) dan Komisaris Utama PT Marga Nujyasumo Agung (MNA). Ia juga General Manager beberapa unit bisnis, misalnya EPC Dept, Energy Dept., Utilitas Dept, dan Industrial Plant Dept (2005-2013) .Dia meraih gelar Master di Sipil Engineering dari Universitas Indonesia.

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi PT WIKA

Budaya Perusahaan

Komitmen

Pertumbuhan yang berkelanjutan, dimana PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. yang telah berdiri selama lebih dari lima puluh tahun, adalah cerita sukes yang merefleksikan tingginya komitmen dan kerja keras. Memasuki abad ke 21, WIKA berusaha untuk meningkatkan kinerjanya dalam setiap aspek, mulai dari Manajemen, Sumber Daya Manusia, hingga pada struktur inovasi dan teknologi tertinggi.

VISI 2030
  • Terdepan dalam Investasi dan EPC berkelanjutan untuk Kualitas Kehidupan yang Lebih Baik


MISI 2030
  • Menyediakan jasa dan produk EPC yang terintegerasi berlandaskan pada prinsip kualitas, keselamatan, kesehatan dan lingkungan
  • Memastikan pertumbuhan berkelanjutan dengan portofolio investasi strategis
  • Melakukan pengembangan kawasan terpadu demi kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat
  • Memberikan pelayanan kolaboratif yang melampaui ekspektasi/harapan pemangku kepentingan
  • Menciptakan rekam jejak di kancah global melalui inovasi dan teknologi termutakhir
  • Mengimplementasikan budaya belajar dan berinovasi untuk memenuhi kompetensi global
  • Menumbuhkembangkan kearifan lokal melalui praktik kepemimpinan untuk membangun kesejahteraan yang menyeluruh

Nilai

Sejalan dengan visi dan misi, WIKA terus memprioritaskan kliennya, berprestasi, berpikiran positif dan kemampuan untuk tampil dengan kinerja komersial demi pertumbuhan yang sehat yang disaat yang bersamaan juga mampu memenuhi seluruh keinginan stakeholders.

Oleh karena itu, WIKA memegang teguh motto “Spirit of Innovation” dan mengoptimalkan nilai-nilai perusahaan yang baru berdasarkan pada prinsip-prinsip:
  • AGILITY: Cepat, Fokus, Perubahan
  • CARING: Bertanggungjawab, Safety
  • EXCELLENCE: Memberikan hasil lebih baik


Strategi

Strategi Pemasaran "Pasar Selektif"
Strategi Pasar Selektif yang dilakukan oleh WIKA merujuk pada pasar yang terpilih. Saat ini, pasar WIKA terdiri dari pasar domestik dan luar negeri, strategi WIKA untuk pasar domestik adalah dengan memilih proyek yang berasal dari Pemerintah yang telah disesuaikan dengan anggaran Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara dan perusahaan swasta yang dinilai menguntungkan. Untuk pasar luar negeri, WIKA memfokuskan diri pada pasar yang sudah dikuasai.

Strategi keuangan "SentraLiSaSi dan Pembiayaan mandiri"
Strategi keuangan WIKA berfokus pada optimalisasi tingkat likuiditas. Hal ini dapat dicapai melalui strategi keuangan terpusat dan kebijakan pembiayaan proyek secara mandiri. kedua kebijakan tersebut diharapkan mampu menjaga tingkat likuiditas perusahaan.

Strategi Operasional "QSHE, Sentralisasi Pengadaan, Program Efisiensi, mitigasi risiko"

Strategi Operasional didasarkan kepada tiga hal keunggulan yaitu:
  1. Quality, Safety, Health & Environment
  2. Pengadaan Terpusat,
  3. Program Efisiensi, dan
  4. Mitigasi Risiko.
Perseroan memperhatikan Quality, Safety, Health, & Environment dalam beroprasi. Pengadaan Terpusat merupakan salah satu cara substansial dalam mengurangi biaya khususnya mendapatkan harga yang terbaik dan efisiensi pada biaya persediaan. Program Efisiensi dilakukan dengan melakukan upaya-upaya perbaikan yang berkelanjutan di setiap proses bisnis, baik di harga pokok maupun di biaya operasional. Mitigasi risiko dilakukan sebagai bagian utuh dari pengelolaan risiko yang ditujukan untuk meniadakan atau meminimalkan tingkat risiko yang dapat diterima

Strategi investasi "Perkuatan integrasi forward-backward"

Strategi investasi yang diterapkan adalah melakukan investasi yang bernilai tambah dan mempunyai keunggulan bersaing. Strategi nilai tambah dilakukan dengan membuat keputusan investasi secara tepat dan diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan khususnya dalam hal tingkat pengembalian investasi. Strategi keunggulan bersaing adalah strategi pemilihan investasi untuk meningkatkan kemampuan sinergi perusahaan untuk memberi nilai tambah kepada customer dibanding kompetitor.

Strategi Pengembangan Human Capital Berbasis Kompetensi dan Pengharkatan

Strategi Pengembangan Human Capital dimulai dari desain organisasi yang disesuaikan dengan arah perkembangan perusahaan dan mengembangkan kompetensi Human Capital untuk mendukung pertumbuhan Perseroan. Penerapan prinsip "more for more" dalam penerapan kebijakan pengharkatan.

Human Capital

Bagi WIKA, setiap karyawan dianggap sebagai human capital. Konsep human capital ini menerapkan kualitas karyawan dapat ditingkatkan melalui pembekalan kompetensi, pengetahuan, atribut, dan kemampuan, yang diwujudkan dalam kemampuan untuk bekerja ekselen sehingga menghasilkan nilai ekonomis di dalam  pembangunan.

Faktor kepemimpinan mempunyai peran terbesar dalam menentukan kinerja dan keberhasilan suatu perusahaan. Untuk itu, perusahaan yakin bahwa seorang pemimpin harus dibentuk dan dilatih melalui serangkaian program pengembangan diri, pelatihan yang disusun dalam Advanced Leadership Program yang melatih aspek kompetensi manusia, baik soft skill  maupun hard skill, di Pusat Kepemimpinan Wikapratama dan Pusat Kepemimpinan Wiksatrian.

Selain mempunyai kualitas baik dalam diri seorang pemimpin, etos kerja yang tinggi dan nilai-nilai kearifan lokal juga diterapkan dalam  GCG (Good Corporate Governance) perseroan  dengan tujuan meningkatkan daya saing dalam  menghadapi tantangan global.

"Wikasatrian" adalah pusat pelatihan kepemimpinan untuk pengembangan soft skill yang dimiliki oleh karyawan. Lokasinya terletak di Desa Pasir Angin, Gadog, Jawa Barat, Pusat Kepemimpinan Wikasatrian didirikan berdasarkan nilai – nilai kearifan lokal merujuk pada budaya tradisional Jawa, yang dikenal sebagai "wayang”. Pelatihan kepemimpinan ini disediakan melalui pembelajaran eksperimental dimana setiap peserta dapat mengalami dan belajar mengenai esensi kehidupan serta nilai – nilai perusahaan. Setiap peserta diharapkan dapat menjadi pemimpin tangguh yang mampu meningkatkan team work, dan mampu memberikan hasil kerja yang efektif dan efisien. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat memberikan kontribusi terbaik untuk perusahaan serta Indonesia.

The Transformational Leadership, program kepemimpinan yang dirancang oleh Perusahaan, mempunyai motto "Bangga menjadi Pemimpin Indonesia". Mereka diharapkan dapat menjadi Manusia WIKA yang gigih, mampu beradaptasi dan selalu ingin belajar. Setiap program diciptakan untuk menghasilkan calon-calon pemimpin yang dapat memberikan kontribusi nyata kepada perusahaan dan lingkungan sekitar dengan menjunjung tinggi nilai budaya dan kearifan lokal yang bersinergi dengan pengembangan kompetensi soft skill dan hard skill yang dimiliki.

Penghargaan dan Sertifikat

Untuk mengetahui apa saja penghargaan dan sertifikat yang telah didapat oleh PT WIKA, bisa langsung cek di sini: https://www.wika.co.id/id/file/award-and-certification

Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan

WIKA berkomitmen untuk menjunjung tinggi Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta pelaksanaan dan pengembangan sistem manajemen lingkungan dengan  menerapkan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja berdasarkan OHSAS 18001 dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan ISO 14001.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

WIKA selalu menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bertujuan mempertahankan zero accident dalam semua praktik kerjanya. WIKA yakin keselamatan yang baik akan menghasilkan bisnis yang baik juga.

Pelestarian Lingkungan

Komitmen pelaksanaan program pelestarian lingkungan diterapkan dengan melakukan berbagai kegiatan yang disusun dalam program konservasi
Penerapan kepatuhan lingkungan sesuai dengan peraturan dan kebijakan pengelolaan lingkungan. Perusahaan selama ini tidak pernah didenda terkait dengan kecurigaan pelanggaran pengelolaan lingkungan.

Perusahaan berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang ramah lingkungan dengan membangun konstruksi ramah lingkungan (green construction) dan bangunan ramah lingkungan (green building).

Kantor

PT Wijaya Karya beralamatkan di:
PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk.
JL. D.I. Panjaitan Kav. 9-10, Jakarta 13340 
Phone : +6221 8067 9200
Fax: +6221 2289 3830
Email: humas@wika.co.id


Demikian artikel mengenai Profil Lengkap PT Wijaya Karya. Informasi yang ada di postingan ini bersumber dari website resmi perusahaan: https://www.wika.co.id/id/ yang diakses pada 23 April 2020.

Posting Komentar untuk "Profil PT Wijaya Karya"