Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbandingan Beton Konvensional vs Beton Precast

Kemajuan zaman membuat semua proses dipercepat dan praktis. Salah satu solusinya dalam pembangunan adalah adanya penggunaan beton precast. 

Namun, bagaimana nasib penggunaan beton konvensional? simak ulasan berikut ini.

Penggunaan beton dalam proses pembangunan atau konstruksi sudah dilakukan sejak lama dan beton konvensional merupakan cara pembuatan yang cukup banyak digunakan. 

Beton konvensional dibuat dan dicor langsung pada tempat konstruksi, sesuai dengan bagian yang dibutuhkan.

beton konvensional dan precast | kelebihan dan kekurangan
Beton Konvensional dan Beton Precast. (sumber: armorcoat.com)

Perkembangan dalam membuat beton pun semakin beragam dengan adanya kemajuan teknologi, dimana terdapat beton precast yang dibuat di pabrik terpisah dari lokasi konstruksi. Meski begitu, munculnya beton pracetak tidak membuat beton konvensional lantas menjadi kehilangan peminat.

Beton ini masih menjadi favorit bagi beberapa kalangan dalam membuat bangunan tertentu, dengan berbagai kelebihan dan kekurangan beton konvensional tersebut. Kelebihan dan kekurangan beton konvensional membuat beton tersebut masih menjadi pertimbangan dalam proses konstruksi.

Kelebihan dan Kekurangan Beton Konvensional

A. Kelebihan Beton Konvensional

Dari kelebihan dan kekurangan beton konvensional yang ada pada penerapannya, kita akan membahas terlebih dahulu mengenai kelebihan yang dimiliki beton tersebut. Inilah beberapa kelebihan yang terdapat pada beton konvensional:

1. Lebih Mudah Disesuaikan dengan Kebutuhan

Beton konvensional dibuat dan dicor langsung pada tempat pembangunan sehingga lebih mudah untuk disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi. Beton konvensional dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan pada bagian-bagian yang memang dibutuhkan.

Dengan begitu akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan ketidaktepatan pemasangan yang akan justru membutuhkan perbaikan lagi nantinya.

2. Dapat Dibuat di Tempat yang Sempit

Karena beton konvensional dibuat langsung pada bagian yang dibutuhkan, beton ini dapat dibuat pada tempat yang sempit sekalipun. 

Seperti yang diulas pada bagian sebelumnya bahwa beton konvensional dapat disesuaikan dengan kebutuhan, tentunya hal ini berlaku pada berbagai tempat dan bagian yang ada dalam konstruksi tersebut.

Berbeda halnya dengan beton pracetak yang membutuhkan tempat yang luas dan terpisah dalam proses pembuatannya.

3. Pengawasan Lebih Mudah dan Terkontrol

Pembuatan beton konvensional yang dilakukan langsung pada lokasi konstruksi membuat pengawasannya lebih mudah dilakukan. Proses pembuatan beton konvensional pun lebih dapat terkontrol karena termasuk ke dalam proses konstruksi secara keseluruhan.

Sedangkan pembuatan beton pracetak dilakukan di pabrik yang terpisah, sehingga tidak dapat diawasi secara langsung bagaimana proses pembuatannya.

B. Kekurangan Beton Konvensional

Dalam memahami lebih jauh mengenai kelebihan dan kekurangan beton konvensional, tak lengkap jika kita tak juga mengulas tentang kekurangan beton tersebut. Setelah membahas mengenai kelebihannya, berikut kita akan mengetahui beberapa kekurangan dari beton konvensional:

1. Waktu Pengerjaan Lebih Lama

Pengunaan beton konvensional akan membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama pada proses konstruksi secara keseluruhan, mulai dari pembuatan hingga pengeringan beton. Selain itu, proses pembuatan beton konvensional akan terpengaruh pada cuaca karena dilakukan di tempat terbuka.

Jika ada hambatan cuaca seperti hujan, maka akan memperlambat juga proses pembuatan beton konvensional.

2. Membutuhkan Banyak Tenaga Kerja

Dari kelebihan dan kekurangan beton konvensional yang ada, salah satu kekurangan dari beton ini adalah dibutuhkannya banyak tenaga kerja. Proses pembuatan dan pengerjaan beton konvensional langsung pada tempat konstruksi membutuhkan tenaga lebih yang khusus membuat beton.

Berbeda dengan penggunaan beton pracetak yang sudah dibuat terpisah di pabrik, sehingga hanya tinggal memasang di lokasi konstruksi.

3. Kualitas dan Mutu Sulit Terukur

Pembuatan beton konvensional yang langsung dilakukan dan dipasang pada tempat konstruksi membuat sulit dilakukan pemantauan dan perawatan kualitas beton. Hal ini juga membuat mutu dari beton konvensional sulit terukur dengan baik sesuai dengan standar yang berlaku.

Sedangkan pada beton precast, proses pembuatannya diawasi dan dirawat berdasarkan standar sehingga kualitas mutunya lebih terukur.

Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan beton konvensional yang perlu kita ketahui dalam proses konstruksi. Bukan saja beton konvensional yang memiliki sisi positif dan negatif, namun juga komponen lainnya yang ada dan digunakan dalam pembangunan.

Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan beton konvensional dapat tetap menjadi solusi dalam pembangunan yang dilakukan selama sesuai dengan kebutuhan. 

Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi anda. Sekian.

Posting Komentar untuk "Perbandingan Beton Konvensional vs Beton Precast"