Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa itu Beton Hijau? (Green Concrete)



Beton geopolymer atau beton hijau adalah bagian dari pergerakan untuk menciptakan material konstruksi yang bisa mengurangi dampak buruk ke lingkungan. Beton hijau dibuat dari kombinasi atau campuran polymer inorganic dan 25 sampai 100% sampah sisa industri. 
Beton hijau dibuat dari kombinasi atau campuran polymer inorganic dan 25 sampai 100% sampah sisa industri.
Berikut di bawah ini akan dijelaskan 4 manfaat dari penggunaan beton hijau (green concrete) untuk proyek anda di masa yang akan datang.

Green Concrete
Green Concrete. (sumber: kiranglobal.com)

1. Tahan lebih lama

Beton hijau mendapatkan kekuatannya lebih cepat dan nilai yang lebih rendah pada penyusutan dari pada beton yang dibuat hanya dari semen Portland yang umumnya lebih sering dipakai. Struktur yang dibangun dengan beton hijau mempunyai kesempatan yang lebih baik dalam ketahanannya terhadap bahaya api/kebakaran. Beton ini bahkan bisa mencapai temperature 2400 skala Fahrenheit.
Beton ini bahkan bisa mencapai temperature 2400 skala Fahrenheit.
Beton hijau juga mempunyai ketahanan yang lebih kuat terhadap korosi yang mana hal ini menjadi penting karena adanya dampak polusi yang terjadi pada lingkungan. Terlebih lagi hal ini menjadi penting jika lingkungan dalam keadaan diturunin hujan asam yang berlebih yang dapat menurunkan umur suatu bangunan.

Semua faktor-faktor tersebut jika dikaitkan dengan umur bangunan maka tentu beton hijau lebih banyak manfaatnya dibandingkan beton konvensional yang sering dipakai.

Beton serupa sebenarnya pernah ditemukan pada struktur kerajaan Roma dan material ini pernah digunakan di Ukraina pada tahun 1950-an dan 1960-an. 40 tahun kemudian, bangunan-bangunan Ukraina ini ditemukan masih berdiri. 

Jika bangunan tidak secara konstan dibangun ulang, setidaknya material konstruksi ini bisa mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan baik dalam pemakaiannya maupun mengurangi dampak buruk terhdapa lingkungan saat produksi beton konvensional.

2. Mengurangi sampah industri

Menggunakan Limbah Industri: Alih-alih 100 persen semen Portland, beton hijau menggunakan abu terbang dari 25 hingga 100 persen. Fly ash adalah hasil sampingan dari pembakaran batu bara dan dikumpulkan dari cerobong-cerobong tanaman industri (seperti pembangkit listrik) yang menggunakan batubara sebagai sumber listrik. 
beton hijau menggunakan abu terbang dari 25 hingga 100 persen
Ada banyak sekali produk limbah industri ini. Ratusan ribu hektar lahan digunakan untuk membuang fly ash. Peningkatan besar dalam penggunaan beton hijau dalam konstruksi akan menyediakan cara untuk menggunakan abu terbang dan mudah-mudahan membebaskan banyak hektar tanah dari sampah industri ini.

3. Mengurangi Konsumsi Energi

Jika Anda menggunakan lebih sedikit semen Portland dan lebih banyak abu terbang saat mencampur beton, maka Anda akan menggunakan lebih sedikit energi. Bahan-bahan yang digunakan dalam semen Portland membutuhkan sejumlah besar batu bara atau gas alam untuk memanaskannya hingga suhu yang tepat untuk mengubahnya menjadi semen Portland.
menggunakan lebih sedikit semen Portland dan lebih banyak abu terbang
Fly ash sudah ada sebagai produk sampingan dari proses industri lain sehingga Anda tidak menghabiskan lebih banyak energi untuk menggunakannya untuk membuat beton hijau.

Cara lain bahwa beton hijau mengurangi konsumsi energi adalah bahwa bangunan yang dibangun dari itu lebih tahan terhadap perubahan suhu. Seorang arsitek dapat menggunakan ini dan mendesain bangunan beton hijau untuk menggunakan energi untuk pemanasan dan pendinginan lebih efisien.

4. Mengurangi Emisi CO2

Untuk membuat semen Portland - salah satu bahan utama dalam batu kapur biasa - batu kapur bubuk, tanah liat, dan pasir dipanaskan hingga 1450 derajat C menggunakan gas alam atau batu bara sebagai bahan bakar. 

Proses ini bertanggung jawab atas 5 hingga 8 persen emisi karbon dioksida (CO2) di seluruh dunia. Pembuatan pelepasan beton hijau memiliki emisi CO2 hingga 80 persen lebih sedikit. Sebagai bagian dari upaya global untuk mengurangi emisi, beralih sepenuhnya ke menggunakan beton hijau untuk konstruksi akan sangat membantu.
Pembuatan pelepasan beton hijau memiliki emisi CO2 hingga 80 persen lebih sedikit.
Berikut di bawah ini ada video terkait beton hijau.

4 komentar untuk "Apa itu Beton Hijau? (Green Concrete)"

  1. Wah, bagus nih. Tapi kayaknya kalau untuk produksi massal, masih mahal ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih dyah.
      Kalau untuk produksi massal, kemungkinan iya masih mahal karena belum banyak produsen khusus bahan utama utk green concrete yaitu sampah industri (fly ash). Tapi, dari segi manfaat jangka panjang sangat menguntungkan sekali.

      Hapus
  2. baru tau ada yang namanya Beton Hijau, blum pernah liat secara langsung tp pingin liat juga sih hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bro jadi tambah pengetahuannya. saya juga sbenarnya belum pernah jg kalo lihat scr lsg. hehe

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Silahkan memberi Komentar, Kritik, dan Saran terkait postingan.
Jangan lupa dibagikan jika postingan ini bermanfaat.

Catatan:
1. Komentar dimoderasi dan tidak semuanya dipublikasi.
2. Komentar yang tidak relevan dan/atau terdapat link tidak akan dipublikasikan.
3. Centang kotak Notify me untuk mendapatkan notifikasi.