Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

2 Metode Perencanaan Bangunan Konstruksi

Dalam dunia konstruksi setidaknya ada 3 tahapan di dalamnya yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Perencanaan menjadi tahapan yang paling awal tentu memegang peranan penting dan menjadi suatu kunci dari keberhasilan proyek pembangunan. Untuk itu sangat penting untuk mengetahui ilmu perencanaan.

Metode Perencanaan Bangunan
Diskusi Perencanaan Bangunan. (sumber: irishtimes.com)

Pada postingan ini ruang sipil sedikit mau membahas mengenai metode yang ada dalam perencanaan bangunan. Setidaknya ada 2 metode dalam perencanaan bangunan yaitu metode perencanaan bangunan berbaasis kekuatan dan berbasis kinerja. Untuk lebih lengkapnya simak ulasan penjelasannya dengan seksama di bawah ini.

Metode Perencanaan Bangunan Berbasis Kekuatan

Konsep ini diterjemahkan dalam suatu metode desain kapasitas, dimana pengendalian pola keruntuhan struktur dilakukan melalui pemanfaatan sifat daktail dari struktur secara maksimal. Pendekatan ini mengandalkan kekuatan, kekakuan dan daktilitas struktur. 

Metode desain kapasitas mengontrol pola keruntuhan struktur daktail dengan merencanakan lokasi dan tipe sendi plastis yang boleh terjadi pada struktur, sehingga tidak membahayakan komponen struktur lain yang dianggap lebih penting. Analisis struktur pada metode strength based design bekerja pada daerah elastis dari elemen struktur yang biasa dikenal dengan analisis linear. 

Pada analisis struktur linear tidak dapat menampilkan fenomena-fenomena penting yang mengontrol daya guna suatu struktur terhadap kejadian gempa kuat yang mengakibatkan struktur tidak bersifat elastik lagi. 

Perilaku non-linear ini yang menyebabkan penyebaran energi dari gerakan gempa, karena pada titik tersebut sudah mencapai kapasitasnya atau telah muncul sendi plastis yang kemudian akan hancur (collapse).

Metode Perencanaan Bangunan Berbasis Kinerja

Metodologi yang didasarkan pada performance based design ini merupakan kriteria desain dan evaluasi yang diekspresikan sebagai objektivitas dari daya guna struktur. Hal tersebut dapat menetapkan berbagai tingkatan kinerja struktur (multiple performance objective level), dimana tingkatan kinerja (performance) dari struktur bangunan merupakan pilihan yang dapat direncanakan pada tahap awal dengan berbagai kondisi batas. 

Kondisi batas ini bersifat fleksibel, karena merupakan kesepakatan dari pihak pemilik bangunan (owner) dan perencana. 

Tujuan utama dari performance based design ialah mencitakan bangunan tahan gempa yang daya gunanya dapat diperkirakan. Performance based design mempunyai dua elemen utama dalam perencanaannya yaitu kapasitas struktur (capacity) dan beban (demand). 

Beban (demand) merupakan representasi dari gerakan tanah akibat gempa bumi, dimana yang akan digambarkan sebagai kurva respon spektrum. 

Kapasitas struktur adalah kemampuan dari struktur untuk menanggulangi gaya gempa tanpa mengalami kerusakan. 

Salah satu analisis yang dapat menggambarkan kapasitas struktur secara keseluruhan adalah analisis pushover. Dari analisis pushover didapatkan suatu performance point yang merupakan perpotongan antara kurva demand dan kurva capacity. 

Performance point merupakan estimasi dimana kapasitas struktur mampu menahan beban (demand) yang diberikan. Dari titik kinerja (performance point) ini dapat diketahui tingkat kerusakan struktur berdasarkan perpindahan lateralnya (drift).

Sekian penjelasan tentang Metode Perencanaan Bangunan. Semoga bermanfaat buat para pembaca sekalian. Silahkan juga baca artikel lainnya di ruang-sipil.com untuk menambah ilmu tentang konstruksi. Terima kasih.

Posting Komentar untuk "2 Metode Perencanaan Bangunan Konstruksi"