Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Beton Tekstil | Inovasi Beton Masa Depan

Pernahkah terlintas oleh pikiranmu? Bahwa beton bisa dibuat dari bahan olahan tekstil berupa serat karbon. Sejak awal abad ke 19 bahkan mungkin lebih zauh lagi di zaman Yunani dan Romawi beton sudah menjadi bahan utama dalam membentuk bangunan. Beton kini terkenal dengan inovasi terdahulunya dengan tulangan baja sehingga disebut beton bertulang.

Inovasi Beton Masa Depan, Beton Tekstil
beton tekstil, inovasi beton masa depan. (sumber: en.wikipedia.org)

Tulangan baja pada beton dipercaya melalui riset bisa membuat strukturnya lebih stabil dan kokoh. Tetapi, seiring dengan perkembangan zaman beton tulangan baja ternyata mempunyai timbangan yang berat dan rentan terhadap korosi atau bisa berkarat.

Di German, seorang profesor di jurusan teknik universitas Dresden telah mengembangkan beton tekstil yang berasal dari olahan material karbon.

Lalu, apa kelebih beton tekstil ini dibandingkan beton tulangan baja?
  • Beton tekstil terbukti melalui riset mempunyai kekuatan 6 kali lebih kuat dibandingkan dengan beton biasa.
  • Beton tekstil tidak menggunakan tulangan baja sebagai perkuatannya sehingga bersifat anti korosi.
  • Dengan campuran khusus yang lebih lembut dan halus, penelitian pada beton tekstil telah berhasil menciptakan beton yang lebih ringan, tipis dan fleksibel.
  • Dengan kelebihannya tersebut beton tekstil yang mempunyai komponen lebih sedikit maka dalam proses pembuatannya beton ini lebih hemat biaya, energi dan berperan dalam mengurangi emisi energi seperti CO2.
  • Dengan keunggulannya, beton tekstil yang tipis, ringan namun kokoh bisa merangsang inovator konstruksi untuk bisa menciptakan inovasi lainnya di masa depan.

Dengan segudang kelebihan tersebut, bagaimana cara membuat beton tekstil ini?
Para ilmuwan teknik yang diketuai oleh profesor Manfred Curbach berkolaborasi dalam melakukan penelitian di Universitas Teknik Dresden untuk meniliti beton tekstil.

Beliau menjelaskan beton tekstil merupakan beton yang terbuat dari beton normal dan ditambahkak karbon sebagai penguatnya.

Profesor Manfred Curbach dan inovasi beton tekstil
Profesor Manfred Curbach dan inovasi beton tekstil. (sumber: Heiko Weckbrodt, Jörg Singer)
Awalnya material karbon yang lunak dibuat menjadi serat dengan bantuan mesin tenun raksasa yang dipintal secara berkala kemudian dilakukan anyaman sesuai dengan arah kekuatan yang bisa diatur. Serat ini sangatlah tipis yaitu 10 kali lebih tipis dari ukuran rambut manusia dengan ukuran kurang lebih 5 mikrometer.

Setelah diolah di mesin tenun raksasa, sekitar 50.000 serat karbon tersebut tidak langsung jadi melainkan harus ditambah dengan lapisan pengaku sesuai arah kekuatan yang telah diatur sebelumnya.

Hasil akhir dari olahan karbon tersebut adalah ‘tulangan’ yang baru yang berfungsi mengganti tulangan baja pada umumnya. Dalam penciptaannya, beton tekstil tidak didesain seperti penempatan tulangan baja pada beton melainkan beton tekstil berbentuk anyaman yang fungsinya sebagai penguat stabilitas pada beton.

Serat karbon yang sudah jadi diproses dalam waktu 15 menit kemudian anyamannya mengeras sehingga bisa dipotong. Beton normal yang terbuat dari semen, pasir, dan air diinovasikan di universitas ini dengan olahan campuran semen khusus yang sangat halus dan lebih lembut. 

Produk ahirnya yaitu beton ini nantinya akan mengeras selama waktu 24 jam dalam bentuk yang bisa disesuaikan dengan keperluan.

Pada uji kerusakan di laboratorium ini menunjukkan hasil yang cukup mencengangkan. Bagaimana tidak? Beton ini 6 kali lebih kuat dari beton biasanya.

Beliau juga menyampaikan bahwa di masa depan, beton revolusioner ini diharapkan bisa menjadi pengetahuan penting bagi para ahli teknik, arsitektur ataupun para desainer interior.

Sebagai contoh, beton tekstil telah digunakan pada produk rumah tangga yang ergonomis dengan bantuan desain yang apik dari inovasi seorang arsitek dan interior desainer yang sudah ada di kampus Dresden. 

Kini para mahasiswa sana sudah bisa bersantai di kursi-kursi yang terbuat dari beton tipis. Di Jerman, sudah ada penggunaan beton tekstil untuk kursi dan meja di rumah tinggal.

Beton tekstil dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi bahan yang lazim untuk seorang interior desainer ataupun arsitek untuk mengembangkan barang-barang rumah tangga lainnya.

Untuk kepentingan konstruksi struktur, beton tekstil harus melalui pengujian di laboratorium dengan permodelan yang khusus. Walaupun telah terbukti lebih kuat dari beton normal, tetapi besar kemungkinan perilaku struktur beton tekstil bisa berbeda.

Dalam uji coba di universitas tersebut, dibuat dua balok jembatan untuk melihat perilakunya. 2 balok jembatan itu terbuat dari masing-masing beton yaitu beton tulangan baja dan beton tekstil. Keretakan yang terjadi pada struktur menjadi bahan evaluasi bagi peneliti-peneiliti untuk mengembangkan standar baru yang bisa diterapkan lebih lanjut di masa depan.

penerapan beton tekstil pada jembatan, kursi ergonomis, lapisan atap, dan perkuatan beton
penerapan beton tekstil pada jembatan, kursi ergonomis, lapisan atap, dan perkuatan beton. (sumber: Jörg Singer, deviantart.com, textilesmithing.com)
Di indonesia, beton tekstil belum lazim digunakan karena beberapa alasan. Serat karbon yang merupakan bahan utama dari inovasi beton ini harganya mahal. Selain itu, material tersebut masih cukup susah didapat. Silahkan dicek apakah toko material bangunan di dekat rumah kamu sudah menjual material karbon ini? Kemungkinan besar belum.

Dalam penerapannya juga, beton ini belum ada standar yang mengatur sehingga masih belum dipercaya untuk dipergnakan sebagai material alternatif.

Terlepas dari itu semua, beton tekstil ialah jawaban bagi masa depan dunia konstruksi dan desain interior. Dengan beton ini, para profesional tersebut lebih bisa mengekspresikan diri dalam inovasi yang maju.

Informasi lebih lanjut.

  • http://nbn-resolving.de/urn:nbn:de:bsz:14-qucosa-86425
  • http://mediathek.dfg.de/en/video-detail/textile-concrete-episode-1-concrete-and-fibreglass/
  • Manfred.Curbach@tu-dresden.de

Posting Komentar untuk "Beton Tekstil | Inovasi Beton Masa Depan"