Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Metode Jalur Kritis atau Critical Path Method (CPM)

Jika anda bekerja di suatu proyek pada bidang manajemen konstruksi, tentunya tidak asing lagi dengan metode jalur kritis atau critical path method yang biasa disingkat CPM.


Dengan memakai metode ini, suatu proyek akan terlihat dan terukur dengan baik prosesnya dari awal sampai akhir.



Biasanya metode jalur kritis disiapkan oleh seorang insinyur teknik sipil pembidangan manajemen konstruksi atau pembidangan lainnya juga bisa. Ilmu ini sudah menjadi suatu kewajiban insinyur teknik sipil untuk dipelajari dan dikuasai.


Jika anda penasaran, hasil dari metode CPM ini bisa dilihat pada kantor suatu proyek yang ditempel di dinding dan menjadi perhatian bersama.


Critical Path Method (CPM) atau Metode Jalur Kritis merupakan model kegiatan proyek yang digambarkan dalam bentuk jaringan. Kegiatan yang digambarkan sebagai titik pada jaringan dan peristiwa yang menandakan awal atau akhir dari kegiatan digambarkan sebagai busur atau garis antara titik.


Metode Jalur Kritis
Critical Path Method (CPM).
CPM memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan tampilan grafis dari alur kegiatan sebuah proyek,
2. Memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek,
3. Menunjukkan alur kegiatan mana saja yang penting diperhatikan dalam menjaga jadwal penyelesaian proyek.

Langkah-langkah dalam perencanaan proyek menggunakan metode CPM:

1. Tentukan rincian kegiatan. Dari rincian kegiatan yang harus dilakukan dalam sebuah proyek, tambahkan informasi durasi dan identifikasikan prasyarat kegiatan sebelumnya yang harus terselesaikan terlebih dahulu.

2. Tentukan urutan kegiatan dan gambarkan dalam bentuk jaringan. Beberapa kegiatan akan dapat dimulai dengan sangat tergantung pada penyelesaian kegiatan lain. Relasi antar kegiatan ini harus diidentifikasi dan digambarkan secara berurutan dalam bentuk titik dan busur.

3. Susun perkiraan waktu penyelesaian untuk masing-masing kegiatan. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap kegiatan dapat diestimasi dengan menggunakan pengalaman masa lalu atau perkiraan dari para praktisi. CPM tidak memperhitungkan variasi waktu penyelesaian, sehingga hanya satu perkiraan yang akan digunakan untuk memperkirakan waktu setiap kegiatan.

4. Identifikasi jalur kritis (jalan terpanjang melalui jaringan). Jalur kritis adalah jalur yang memiliki durasi terpanjang yang melalui jaringan. Arti penting dari jalur kritis adalah bahwa jika kegiatan yang terletak pada jalur kritis tersebut tertunda, maka waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan otomatis juga akan tertunda.

5. Pada jalur selain jalur kritis, akan ditemui waktu longgar/waktu toleransi (slack time) yaitu sejumlah waktu sebuah kegiatan dapat ditunda tanpa menunda penyelesaian proyek secara keseluruhan.


6. Update Diagram CPM. Pada saat proyek berlangsung, waktu penyelesaian kegiatan dapat diperbarui sesuai dengan diperolehnya informasi dan asumsi baru. Sebuah jalur kritis baru mungkin akan muncul, dan perubahan bentuk jaringan sangat mungkin harus dilakukan.


Sekian, penjelasan ringan dari kami mengenai Metode Jalur Kritis pada konstruksi. Semoga menambah ilmu bagi kita semua.

Posting Komentar untuk "Metode Jalur Kritis atau Critical Path Method (CPM)"